Di era modern saat ini kemampuan bahasa inggris sangat diperlukan untuk mengikuti perkembangan zaman yang berwawasan internasional. Untuk meningkatkan kemampuan tersebut, SMP Darma Bangsa, Bandar Lampung, Lampung, Indonesia mrengadakan kegiatan English Camp di Kampung inggris, Pare, Kediri, Jawa Timur. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 10-17 Desember 2017. Kegiatan English Camp diikuti oleh 34 siswa kelas 8 dan 6 guru pendamping. Deskripsi kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
Pada hari pertama kegiatan english Camp para siswa diajak untuk mengenal beberapa program sebagai berikut:
1. Program Pengajaran
Merupakan kegiatan belajar di kelas dengan menyajikan materi tata bahasa, atau memperbaiki struktur tata bahasa Inggris. Tujuan dari penyajian materi ini adalah agar para siswa mengetahui bentuk dasar tenses bagi mereka yang kemampuan bahasa Inggrisnya masih lemah dan konsolidasi bagi mereka yang sudah memiliki kemampuan berbahasa Inggris dengan baik. Materi pengajaran disampaikan oleh Instruktur dan didampingi oleh koordinator program.
2. Diskusi
Adalah sebuah program diskusi yang menyajikan tema yang begitu dekat dengan fenomena kehidupan sehari-hari, sehingga peserta didik dapat memahami topik pembicaraan, dan juga dengan mudah mencerna diskusi yang dipresentasikan sehingga peserta dapat terlibat aktif dalam diskusi. Diskusi dipandu oleh instruktur yang dimodifikasi dalam beberapa metode seperti dalam talkshow, atau talklive.
3. Berbicara
Kegiatan ini merupakan kegiatan komunikasi antar sesama peserta berpasangan, dengan topik yang telah ditentukan oleh instruktur, peserta bebas untuk berbicara dengan pasangan mereka, menggunakan bahasa Inggris. Instruktur memiliki peran untuk memantau percakapan antara peserta, dan untuk membantu peserta jika ada peserta yang mengalami kesulitan kosa kata.
4. Seminar
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta yang ditunjuk sebelumnya sebagai pembicara dalam menghadirkan topik yang menarik untuk didiskusikan oleh para peserta secara keseluruhan. Program ini tidak jauh berbeda dengan program diskusi. Peserta yang ditunjuk sebagai pembicara diharuskan membuat tulisan dalam bahasa Inggris yang dipandu oleh tutor masing-masing. Semua peserta mendapat giliran sebagai pembicara. Intinya adalah memprovokasi peserta untuk mengungkapkan pendapat dan opini mereka dalam bahasa Inggris.
5. Berbicara kekuatan
Merupakan program pidato yang disampaikan oleh masing-masing peserta yang dijadikan patokan untuk peningkatan kosakata (kosa kata). Instruktur memacu kemampuan peserta untuk menggunakan kosa kata pra-hafalan dengan memberikan waktu standar bagi peserta untuk berpidato.
6. Komunikasi
Apakah aktivitas membangun dan pengembangan diri dalam kegiatan sehari-hari, untuk peran yang diberikan kepada topik yang diberikan oleh instruktur dalam bentuk individual atau intreaksi kelompok. Perkenalkan peran dan fungsi sebuah komunitas.
7. Keterampilan Bahasa Inggris (Mendengarkan, Membaca, Menulis).
Apakah kemampuan pendalaman bahasa Inggris semakin dalam diarahkan pada pola dan setting pidato di fomat terbaru sebagai alat stimulus dan exeleration yang terukur, untuk mengenalkan metode keterampilan dasar dan media pembelajaran bahasa inggris yang up to date.
8. Game
Merupakan pola permainan yang menghibur dengan konten edukatif, yang melibatkan peserta. Game yang dipegang berkaitan dengan penalaran penalaran, dan penguasaan kosa kata, sehingga membantu peserta membangun memori dan juga berfungsi sebagai penyegar bagi peserta.
9. Evaluasi
Merupakan evaluasi harian terkait pelaksanaan program yang berlangsung setiap hari. Evaluasi ini terkait dengan kemajuan dan kemajuan masing-masing peserta. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk kelompok kecil yang dibimbing langsung oleh tutor masing-masing.
Hari kedua sampai keempat (Senin 11 - Rabu, 13 Desember 2017) siswa belajar tentang Kosakata Kelas, Tata Bahasa untuk Speaking. Kegiatan ini adalah pembelajaran di kelas dengan menyajikan materi tata bahasa, atau memperbaiki struktur tata bahasa Inggris. Tujuan dari penyajian materi ini adalah agar para siswa mengetahui bentuk dasar tenses bagi mereka yang kemampuan bahasa Inggrisnya masih lemah dan konsolidasi bagi mereka yang sudah memiliki kemampuan berbahasa Inggris dengan baik.
Materi pengajaran yang disampaikan oleh instruktur dan didampingi oleh koordinator program dan kegiatan ini juga merupakan kegiatan komunikasi antar peserta berpasangan, dengan topik yang telah ditentukan oleh instruktur, peserta bebas untuk berbicara dengan pasangan mereka, menggunakan bahasa Inggris. bahasa. Instruktur memiliki peran untuk memantau percakapan antara peserta, dan untuk membantu peserta jika ada peserta yang mengalami kesulitan kosa kata. Kemudian lanjutkan dengan makan siang dan kegiatan Percakapan Sehari-hari di Camp, Reading and Translation, Proununciation 1 dan 2 dan Expression Class. Kegiatan ini dapat membangun dan mengembangkan dirinya dalam komunikasi sehari-hari, untuk peran yang diberikan kepada topik yang diberikan oleh instruktur dalam bentuk intreaksi individu atau kelompok. Perkenalkan. Kegiatan ini juga merupakan program pidato yang disampaikan oleh masing-masing peserta. Yang dijadikan patokan untuk peningkatan kosa kata (kosa kata). Instruktur memacu kemampuan peserta untuk menggunakan kosa kata pra-hafalan dengan memberikan waktu standar bagi peserta untuk berpidato. Berikut adalah foto-foto kegiatan:
Picture 1. Proununciation class
Picture 2. Speaking class
Hari Kelima (Kamis 14 Desember 2017) siswa pergi ke desa madu untuk belajar lebih banyak tentang lebah madu. Setibanya di desa madu, mereka langsung disambut oleh pemilik kebun lebah madu dan diajak ke kotak penempatan lebah. Madu asli berasal dari madu bunga, madu yang diambil dari berbagai bunga memiliki ciri khas dan kasiat.selesai menerima penjelasan dari pemilik kebun lebah madu, siswa ditawari untuk mencicipi madu dan merasakan perbedaannya masing-masing - setiap madu. Pemilik petani lebah madu sangat senang bisa berbagi informasi tentang lebah.
Picture 5. Membatik together in Suminar
Picture 6. Understanding the various types of Batik
Sore harinya para siswa menuju Tugu Simpang Lima Gumul yang menjadi ikon distrik Kediri yang menyerupai Arcde Triomphe di Paris, Prancis. Bangunannya terletak di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri Jawa Timur. Di beberapa sumber disebutkan bahwa monumen tersebut didirikan karena diilhami oleh raja kerajaan Kediri yang ingin menyatukan kelima wilayah di kabupaten kediri.
Pada hari keenam dan ketujuh (Jumat 15 - Sabtu 16 Desember 2017) Para siswa mengikuti program seperti biasa dan di malam hari kita semua menuju ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang merupakan gunung berapi aktif di Jawa Timur. Kemudian para siswa menuju ke Batu Malang sebelum kembali ke Pare.
Akhirnya, sekelompok siswa SMP sampai Sekolah Darma Bangsa pada hari Minggu sore kira-kira pukul 15.00 WIB. Kegembiraan para siswa tetap terlihat dari wajah mereka. Mereka juga belajar bersyukur karena mencoba meningkatkan kemampuan berbahasa inggris dan belajar mengenai hal baru adalah kesan positif yang bisa tergambar dalam acara English Camp tahun ini.
Written By: Windi Sugesti, S.Pd
Sekolah Darma Bangsa, Bandar Lampung, Lampung, Indonesia, on Sunday, around 06.30 am the 11th graders came to school and had a briefing about series of activities during homestay. Then, around 08.00 am the students and teachers entered the bus and started the trip to Wanurejo village, Magelang.
On the next day, they did not realize that it was already at 04:15 am. The trip on the previous night was running well. After that, the bus stopped at a local restaurant in Magelang. The weather in that morning was very cold. The cold water they used for ablution was felt into our bone. Then, they prayed and after that returned to the restaurant.
Students, teachers and travel crews had breakfast which was already prepared by the restaurant's chef. Unexpectedly, when the sun shone over the darkness of the place they saw a beautiful panorama in that morning. The flowing river, the sun shine in the morning and the crowing roaster became the objects of sight and hearing indirectly. After that, they continued the trip.
After a few minutes, they arrived at their homestay location. They met the owner and had little chat with him. Then, the students were divided into three groups, five students in a group, and a teacher to accompany them stayed in the homestay. After that, they did their first activity, making pottery. They were guided by the worker there. they were exited learning how to make it.
On Tuesday morning, they woke up early to see sunrise. They drove a Jeep to go to Punthuk Setumbu. The teachers also joined them. The weather this morning was so cold, but it did not bother them because the beautiful sunrise would pay for this. Then, at 09.00 am they had breakfast. After that, they continued the activities to make batik and traditional food called rengginang.
On Wednesday, after having breakfast we went up hill. They drove a pickup truck to go there. After they arrived, the owner of homestay told the history of Magelang City. They enjoyed the view of mountains around us. After that, they learned how to play Gamelan in a place not far from the hill. After having a great time playing Gamelan, they went back to homestay and continued the activity sculpting bamboo with the local villagers.
On the next day, they had a farewell with the owner of homestay. Then, they went to Yogyakarta. After arriving there, they bought some local souvenirs. Then they continued the trip to De Mata. They took some pictures with unique backgrounds. After having fun, they went to POP Hotel to have a rest before they went back to Bandar Lampung.
On Saturday afternoon, they arrived at Sekolah Darma Bangsa and said goodbye with the travel crews. They had really unforgettable moment during homestay.
Written by Andika & Ridho (Colombus Class)
SDB - SMA Homestay to Magelang. - Klik Link Ini